Negeri yang Terluka
Album : Berderap di Jalan yang Panjang
Munsyid : Izzatul Islam
Awan kelam pun bergumpal meninggi
Payungi indahnya khatulistiwa
Namun hanya kegelapan yang hadir
Membawa kedukaan tak jua reda
Hamparan ketaqwaan bentangi bumi
Ingin dilumatkan tirani hina
Di sana negeri muslim telah terluka
Semoga Allah tetap berkahi
Makar pun lingkari indahnya negeri
Tambahkan kesengsaraan yang tak hilang
Namun janji Allah datanglah pasti
Kembalikan cahaya surya nan cemerlang
Hamparan ketaqwaan bentangi bumi
Ingin dilumatkan tirani hina
Di sana negeri muslim telah terluka
Semoga Allah tetap berkahi
Cahya di sana tersebar kemilaunya
Dari balik wajah cerah nan berseri
Telah kudengar deru gemuruh suara
Takbir tlah meninggi di sana
Ayolah kawan bina tali ukhuwah
Tegakkan bersama cahya Al-Qur'an
Jangan hanya dengan keluh dan kesah
Sambutlah syahid tujuan
Hari demi hari makar pun bicara
Lemparkan ke setiap sudut kehidupan
Peluh campur debu darah penuh mesiu
Menghiasi wajah negeriku yang membisu
Nasyid ini menjadi salah satu favoritku dan sering menjadi teman perjalanan saat aku tengah mengarungi jalan raya dengan bebek besiku. Apalagi ketika langit terlihat mulai dipenuhi oleh awan kelabu yang semakin lama makin menghitam oh.. rasanya bagaikan tengah berada di medan perang sembari membayangkan ada suara takbir dari berbagai penjuru. Acap kali air mata ini tak mampu ku bendung tatkala mendengarkannya.
Yup, lagu ini turut berperan dalam penjagaan diriku. Penjagaan akan keimanan. Penjagaan akan nilai-nilai ukhuwah. Penjagaan akan ghiroh perjuangan menegakkan panji Islam yang saat ini hanya segelintir orang masih memperjuangkannya namun ku yakin suatu hari nanti Islam kan kembali berjaya. Kawan, apakah engkau telah lupa ataukah diriku yang tengah terlupa? Semoga Allah tetap membimbing diri kita 'tuk selalu berada di jalan-Nya.
Album : Berderap di Jalan yang Panjang
Munsyid : Izzatul Islam
Awan kelam pun bergumpal meninggi
Payungi indahnya khatulistiwa
Namun hanya kegelapan yang hadir
Membawa kedukaan tak jua reda
Hamparan ketaqwaan bentangi bumi
Ingin dilumatkan tirani hina
Di sana negeri muslim telah terluka
Semoga Allah tetap berkahi
Makar pun lingkari indahnya negeri
Tambahkan kesengsaraan yang tak hilang
Namun janji Allah datanglah pasti
Kembalikan cahaya surya nan cemerlang
Hamparan ketaqwaan bentangi bumi
Ingin dilumatkan tirani hina
Di sana negeri muslim telah terluka
Semoga Allah tetap berkahi
Cahya di sana tersebar kemilaunya
Dari balik wajah cerah nan berseri
Telah kudengar deru gemuruh suara
Takbir tlah meninggi di sana
Ayolah kawan bina tali ukhuwah
Tegakkan bersama cahya Al-Qur'an
Jangan hanya dengan keluh dan kesah
Sambutlah syahid tujuan
Hari demi hari makar pun bicara
Lemparkan ke setiap sudut kehidupan
Peluh campur debu darah penuh mesiu
Menghiasi wajah negeriku yang membisu
Nasyid ini menjadi salah satu favoritku dan sering menjadi teman perjalanan saat aku tengah mengarungi jalan raya dengan bebek besiku. Apalagi ketika langit terlihat mulai dipenuhi oleh awan kelabu yang semakin lama makin menghitam oh.. rasanya bagaikan tengah berada di medan perang sembari membayangkan ada suara takbir dari berbagai penjuru. Acap kali air mata ini tak mampu ku bendung tatkala mendengarkannya.
Yup, lagu ini turut berperan dalam penjagaan diriku. Penjagaan akan keimanan. Penjagaan akan nilai-nilai ukhuwah. Penjagaan akan ghiroh perjuangan menegakkan panji Islam yang saat ini hanya segelintir orang masih memperjuangkannya namun ku yakin suatu hari nanti Islam kan kembali berjaya. Kawan, apakah engkau telah lupa ataukah diriku yang tengah terlupa? Semoga Allah tetap membimbing diri kita 'tuk selalu berada di jalan-Nya.