Pada suatu hari, di saat aku tengah asyik mereparasi komputer milik kakak calon istriku, aku terbayang akan sesuatu hal. Ingatan akan masa silam, saat-saat dimana tubuhku masih ramping atau lebih tepat bila disebut “ceking”.
Saat itu aku masih duduk di bangku SMA. Masa-masa pencarian jati diri dan arah hidup, sebagaimana firman Allah, “maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketaqwaannya” (Q.S.Asy Syams: 8).
Di masa itu, telepon genggam/HP (Handphone) belumlah secanggih sekarang. Kepemilikan dari HP boleh dibilang dapat menjadi penanda seseorang itu termasuk golongan menengah ke atas. Bandingkan dengan zaman sekarang dimana tukang becak pun punya HP. Pernah suatu ketika, saat aku tengah naik becak, aku terkejut sambil menahan tawa karena tukang becaknya lagi asyik menggenjot sembari menelepon menggunakan HP. Ya, memang harga HP jauh lebih terjangkau sekarang, namun tetap tak semua orang dapat memilikinya.
Seperti dikutip dari Materi Tarbiyah (e-book version) dijelaskan bahwa dalam surat Nuh, Allah memerintahkan supaya meminta ampun kepada-Nya, niscaya Dia melimpahkan harta dan anak, sedang dalam Al Jin dijelaskan bahwa mereka yang hidup di atas jalan yang benar, akan mendapat rezeki yang besar dari Allah. Wallahu’alam.