Sumber Gambar: www.swaramuslim.net
Jadi ingat akan sesuatu yang membuat hati saya ini miris dan sadar klo ternyata bangsa ini sepertinya dah bobrok banget. Kiamat dah deket, man!
Masih inget kan ketika Aa Gym tengah diisukan berpoligami? Sebenernya, pada saat yang sama, ada kasus anggota DPR selingkuh.
Dan yang terjadi, justru banyak orang yang menikmati berita perselingkuhan tersebut di acara-acara gosip/infotainment, koran, berita tv, internet, dll. Sepertinya orang-orang bagai disuguhi suatu hal yang biasa dan sudah lumrah.
Mungkin yang mereka pikirkan: "No problem with that". Tapi, begitu ada isu tentang Aa Gym berpoligami (yang memang poligami sendiri dihalalkan oleh Islam sementara selingkuh diharamkan), justru banyak orang yang menentang (bahkan klo ga salah sampai mengadukan kasus ini ke MA dan minta ada UU khusus yang melarang poligami, HAH?!).
Yup, zaman dah kebolak-balik teman; Apa yg haram justru seakan menjadi sesuatu yg lumrah dan tak ada masalah dengan hal itu, sementara apa yang memang dihalalkan Allah justru malah banyak orang yang menentangnya dan malah menjauhi pelakunya.
Sungguh, propaganda Barat telah berhasil menyusup di negeri ini. Jangan-jangan di negeri ini juga ada umat Islam yang berpikir klo Nabi Muhammad (semoga senantiasa dilindungi Allah SWT dari segala fitnah dan prasangka) itu tukang kawin.
Memang siapakah manusia-manusia itu yang ingin seenaknya mengatur hidup orang lain, sementara aturan hidup sendiri sudah tertuang dengan jelas dalam Al-Qur'an? Sekarang, di antara 2 kasus tadi, manakah yang memang dalam Al-Qur'an dibolehkan dan mana yang dilarang?
Sebagai rujukan, dapat dilihat pada Q.S. An-Nisaa': 3, "Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil[265], maka (kawinilah) seorang saja[266], atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya."
[265]. Berlaku adil ialah perlakuan yang adil dalam meladeni isteri seperti pakaian, tempat, giliran dan lain-lain yang bersifat lahiriyah.
[266]. Islam memperbolehkan poligami dengan syarat-syarat tertentu. Sebelum turun ayat ini poligami sudah ada, dan pernah pula dijalankan oleh para Nabi sebelum Nabi Muhammad s.a.w. Ayat ini membatasi poligami sampai empat orang saja.
Masalah apakah syarat-syarat tersebut telah dipenuhi oleh Aa Gym atau belum, itu sudah bukan masalah orang lain, tapi masalah beliau pribadi dengan keluarga dan Allah SWT. Jangan sampai terjadi pengkhultusan seseorang.
Q.S. Al-Israa': 32, "Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk."
Sungguh, apa yang terjadi pada kasus perselingkuhan itu merupakan sebuah aib dan barang siapa yang membuka aib saudaranya maka ia seperti menelanjangi saudaranya itu. Nampaknya, bangsa Indonesia memang dah ga segan-segan menelanjangi saudaranya sendiri.
Yup, mungkin ini merupakan ujian dari Allah SWT, untuk memperlihatkan pada orang-orang yang berpikir dengan akalnya "sudah seperti apa sih bangsa ini sekarang".
Wallahu'alam bishshowab
Masih inget kan ketika Aa Gym tengah diisukan berpoligami? Sebenernya, pada saat yang sama, ada kasus anggota DPR selingkuh.
Dan yang terjadi, justru banyak orang yang menikmati berita perselingkuhan tersebut di acara-acara gosip/infotainment, koran, berita tv, internet, dll. Sepertinya orang-orang bagai disuguhi suatu hal yang biasa dan sudah lumrah.
Mungkin yang mereka pikirkan: "No problem with that". Tapi, begitu ada isu tentang Aa Gym berpoligami (yang memang poligami sendiri dihalalkan oleh Islam sementara selingkuh diharamkan), justru banyak orang yang menentang (bahkan klo ga salah sampai mengadukan kasus ini ke MA dan minta ada UU khusus yang melarang poligami, HAH?!).
Yup, zaman dah kebolak-balik teman; Apa yg haram justru seakan menjadi sesuatu yg lumrah dan tak ada masalah dengan hal itu, sementara apa yang memang dihalalkan Allah justru malah banyak orang yang menentangnya dan malah menjauhi pelakunya.
Sungguh, propaganda Barat telah berhasil menyusup di negeri ini. Jangan-jangan di negeri ini juga ada umat Islam yang berpikir klo Nabi Muhammad (semoga senantiasa dilindungi Allah SWT dari segala fitnah dan prasangka) itu tukang kawin.
Memang siapakah manusia-manusia itu yang ingin seenaknya mengatur hidup orang lain, sementara aturan hidup sendiri sudah tertuang dengan jelas dalam Al-Qur'an? Sekarang, di antara 2 kasus tadi, manakah yang memang dalam Al-Qur'an dibolehkan dan mana yang dilarang?
Sebagai rujukan, dapat dilihat pada Q.S. An-Nisaa': 3, "Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil[265], maka (kawinilah) seorang saja[266], atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya."
[265]. Berlaku adil ialah perlakuan yang adil dalam meladeni isteri seperti pakaian, tempat, giliran dan lain-lain yang bersifat lahiriyah.
[266]. Islam memperbolehkan poligami dengan syarat-syarat tertentu. Sebelum turun ayat ini poligami sudah ada, dan pernah pula dijalankan oleh para Nabi sebelum Nabi Muhammad s.a.w. Ayat ini membatasi poligami sampai empat orang saja.
Masalah apakah syarat-syarat tersebut telah dipenuhi oleh Aa Gym atau belum, itu sudah bukan masalah orang lain, tapi masalah beliau pribadi dengan keluarga dan Allah SWT. Jangan sampai terjadi pengkhultusan seseorang.
Q.S. Al-Israa': 32, "Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk."
Sungguh, apa yang terjadi pada kasus perselingkuhan itu merupakan sebuah aib dan barang siapa yang membuka aib saudaranya maka ia seperti menelanjangi saudaranya itu. Nampaknya, bangsa Indonesia memang dah ga segan-segan menelanjangi saudaranya sendiri.
Yup, mungkin ini merupakan ujian dari Allah SWT, untuk memperlihatkan pada orang-orang yang berpikir dengan akalnya "sudah seperti apa sih bangsa ini sekarang".
Wallahu'alam bishshowab
0 komentar:
Posting Komentar