Indonesia Kena Musibah? Mang Pantes Kali, Ya?!

Yup, kayaknya mang wajar aja deh klo di Indonesia ni terjadi banyak bencana or musibah yang datang silih berganti (en kayaknya sih ga da habis-habisnya L ).

Nah Lho! Klo dah gitu terus kite sebagai warga negara kudu gimana? Apa kita pindah nyebrang pulau or pindah negara sekalian ya? Hiperbolis banggedh..! Wong masalahnya juga belum tentu dari tanah tempat kita berpijak ini kok!

Yah.. klo Rabb Yang Maha Berkehendak menghendaki sesuatu (apapun itu) “Terjadilah” and it will be happened. So, mo lari ke Antartika or terbang ke bulan, tetep kita ga bisa ngehindar dari skenario maha dahsyat yg telah terancang dari jaman jebot sebelom kita ini lahir.

Padahal di Al-Qur’an dah dijelasin en di pelajaran agama juga sering diceritain tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di jaman dulu, yang kudunya kita dapat ngambil pelajaran dari apa yang udah menimpa orang-orang sebelum kita. Ya iyalah.. apa yang dah terjadi saat ini, mestinya bisa jadi bahan renungan buat orang yang mikir (karena manusia diciptakan untuk berpikir). Tapi ga cukup sekedar mikirin solusinya, but harus dicari juga titik pangkal penyebabnya.

Cuman yang namanya manusia tetep aja ada 4 golongan, yaitu: golongan pertama adalah mereka yang bisa membantu bangsa ini dalam mengatasi permasalahannya dan memiliki kemauan untuk merealisasikannya, golongan kedua adalah mereka yang sebenarnya bisa membantu bangsa ini dalam mengatasi permasalahannya namun ga punya kemauan untuk merealisasikannya, golongan ketiga adalah mereka yang belum bisa tapi punya kemauan untuk membantu mengatasi permasalahan ini, dan golongan keempat adalah mereka yang belum bisa dan belum mau untuk membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi bangsa ini.

Guess Why??

“Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi,”(Q.S.Huud: 82).

Yup, itulah yang terjadi pada Kaum Nabi Luth yang saling suka (serta menyalurkan hasrat birahinya) terhadap sesama jenis. Kini, hal tersebut seakan bukan lagi sesuatu yang tabu. Bahkan yang lebih parah, orang-orang ini kini berlindung dibalik label HAM guna mendapat pengakuan dunia. Tidak ketinggalan para pria yang berdandan ala wanita (lengkap dengan dada palsu lagi!), bahkan ada yang sampai berganti kelamin!

Kesemuanya itu memang hak pribadi masing-masing, dan hak Allah jualah untuk membuat peraturan di dunia, karena semua ini hanyalah milik-Nya.

“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat (tugas-tugas keagamaan) kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh, sehingga Allah mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang musyrikin laki-laki dan perempuan; dan sehingga Allah menerima taubat orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.S.Al-Ahzab: 33).

Mungkin bagi penulis, adalah suatu hal yang konyol tatkala para ulama/kyai atau apapun itulah namanya dimana mereka beramai-ramai menonton film porno seperti yang pernah diberitakan di televisi beberapa waktu lalu (dah cukup lama sih pemberitaannya), mungkin itu untuk membuktikan bahwa film tersebut memang tidak layak dikonsumsi (duh..kasihan mereka harus mengorbankan dirinya demi kita L ).

En sebenernya masih banyak lagi yg musti dipaparin, cuman ga sekarang kali ye.. coz kepala aye lg pusing ney dr kemaren..

SEMOGA DAPAT BERMANFAAT!